Tugas 2 : Hasil Analisis dari Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta
Dari video Live Youtube ISI Surakarta Official yang berjudul Live Pascasarjana ISI Surakarta ( Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramadita) berlangsung pada tanggal 14 Maret 2023 yang membahas tentang Inovasi Bentuk Figur Kayon "Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta" pada Program Doktor Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta.
Penjelasan
kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adiluhung
pada aspek pertunjukan dan sastra tapi juga pada aspek bentuknya. Beliau
mengutamakan pada figur rayon yang memiliki penuh dengan nilai
adiluhung.Gunungan dalam wayang biasa disebut dengan sebutan "Kayon",
yang merupakan salah satu unsur penunjang pertunjukan wayang.
Perkembangan Gunungan
Seiring perkembangan zaman bentuk figur rayon di Surakarta
mengalami perubahan berbagai ragam bentuk. Kemunculan figur kayon pada tahun
1552 masehi tepatnya pada 1443 tahun saja yang berbunyi geni dadi sucining
jagat yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. figur kayon yang kedua muncul bentuk
baru yang diciptakan oleh Sri Susunan Paku Buwono II dengan sengkalan meme
“Gapura Lima Retuning Bumi” atau bertepatan pada tahun 1659 jawa atau
bertepatan pada 1739 masehi, dan kemudian pada perkembangan bentuk figurnya
diketahui pada tahu 1896 masehi.
- Inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidan dan isiannya”
- Inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya
- Nilai Filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur pembentukan yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk dari hasil inovasi
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan kajian seni ini adalah metode fenomenlogi, yaitu berfokus pada penelitian dari segi material figur Kayon gaya Surakata.yang didukung data oral atau wawancara dari informasi penelitian.
- Ukuran, tinggi sekitar 75-99 cm dan lebar 38-59 cm
- Bidang, ada dua hal yaitu Raut dan struktur bidang.
- Ragam Tatahan, terdapat 14 ragam tatahan yang terdiri dari bubukan, tratasan, untu walang, bubukan iring, mas-masan, gubahan, srunen, inten-intenan, sekar katu, patran, seritan, sembuliyan, pipil, dan susruk.
- Ragam Sunggingan, ada 2 hal yang menjadi fokus utama, yang pertama adalah tentang bagaimana teknik dari sunggingan yang digunakan dan yang kedua adalah ragam sunggingan yang ada didepan dan dibelakang.
- Bidang Kayon
- Struktur Bidang
- Struktur Isian
- Dasar grid system
- Bidang dasar bidang
- Layoutting
- Bagian pucukan terdiri dari pohon hayat yang berisi Hewan terbang, Hewan bergelantungan, Hewan merangkak (Sakembaran), dan Makhluk mitologis
- Bagian Genukan menuju langkah cembung selalu ada lar.
- Bagian Lengkeh pada Kayon Blumbangan terdiri dari objek alam dan pada Kayon Gapuran terdiri dari bangunan.
- Bagian Palemahan kosong/isian tidak terkait.
- Hitam
- Merah
- Kuning
- Putih.
- Pembuka Pertunjukan
- Pembatas Kelir
- Pengganti Adegan
- Pembagi Babak
- Penjelma Objek
- Penunjuk Tempat
- Penguat Suasana
- Penutup Pertunjukan
- Makrokosmos , memiliki nilai filosofis tentang jagat ageng dari unsurnya , triloka yang dilihat dari struktur bidangnya.
- Mikrokosmos , zakat alit dilihat dari unsurnya, karep adalah konsep bentuk figure
- Metakosmos , dilihat dari pola yaitu; sangkan paraning dumadi dan memayu hayuning bawana
Comments
Post a Comment